Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti, Lamudi menyampaikan hasil riset tentang antusiasme masyarakat dalam mencari properti lewat daring.
Chief Executive Officer (CEO) Lamudi, Mart Polman mengatakan pencarian properti dari segmen milenial dan generasi Z dalam klasifikasi umur 25 – 34 tahun mengalami pertumbuhan hingga 100 kali lipat dari awal berdirinya Lamudi pada 2014 hingga 2021.
Dalam tiga tahun belakangan atau pada 2018 sampai 2021, menurut dia, pengguna berusia 45 – 54 tahun mengalami kenaikan hingga 250 persen.
“Ini menunjukan bahwa PropTech kini semakin memikat pencari properti lintas generasi,” kata Mart Polman dalam konferensi pers virtual “Lamudi Property Fair” pada Rabu, 8 Juni 2022.
Metode penjualan properti lewat daring, menurut Mart Polman, memiliki berbagai keuntungan dari segi kemudahan dan fleksibilitas.
Calon pembeli dapat dengan leluasa memilih jenis dan karakter properti pilihan mereka serta membandingkan harganya, apakah ada promo atau penawaran menarik atau tidak.
Dalam membeli properti, Mart Polman melanjutakan, calon konsumen tentu tidak dengan mudah menyepakati suatu transaksi karena ini adalah investasi dengan nilai yang cukup besar.
“Bisa jadi, ini kali pertama seseorang membeli rumah dan mereka pasti kekhawatir karena membeli rumah merupakan salah satu transaksi terbesar yang akan dilakukan selama hidupnya,” ujarnya.
“Sebab itu, proses penjualan properti online dan offline harus berjalan bersamaan.” Ketika seseorang mencari properti idaman lewat daring dan menemukan apa yang mereka inginkan, Mart Polman melanjutkan, agen properti juga harus memberikan edukasi dan keamanan dalam bertransaksi.
“Transparansi informasi mengenai penawaran proyek properti tertentu menjadi penting serta memfasilitasi komunikasi antara pengembang dan calon pembeli properti,” katanya.
Mengenai kecenderungan properti yang dicari calon pembeli rumah usia 45-54 tahun tadi, Vice President of Corporate Sales Lamudi, Michael Ignetius Kauw mengatakan, mereka umumnya mencari rumah tapak atau landed house.
“Ini jenis properti yang paling banyak dicari hampir di semua kategori usia,” ucapnya.
Soal harga, sebagian besar calon pembeli mencari properti dengan nilai Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar.
Angka tersebut, menurut Michael, relatif terjangkau dan sebagian besar adalah mereka yang baru pertama kali membeli rumah.
Dan yang menarik, dia melanjutkan, ada juga anak muda yang mencari rumah tapak dengan ukuran besar untuk dihuni bersama keluarga besarnya, seperti istri, anak, dan orang tua.
Mereka biasanya mencari properti di wilayah Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Tak cukup berbekal kejelian dalam mencari properti idaman, Michael menambahkan, penting juga literasi finansial bagi calon pembeli.
Misalkan, bagaimana cara mengajukan kredit pemilikan rumah atau KPR dan ke lembaga pembiayaan yang mana.
Karena itu, tiada salahnya calon pembeli memanfaatkan fasilitas atau fitur konsultasi finansial sehingga bisa mendapatkan properti impian dengan harga yang sesuai.