Sindrom Capgras, Apa Penyebab dan Kiat Menanggapi Orang yang Mengalami Kondisi Itu?

Jika seseorang menganggap teman, kerabat, atau orang yang dikenal sebagai liyan yang sedang menyamar menandakan gejala sindrom Capgras.

Itu merupakan kondisi psikologis yang menganggap orang yang dikenal sedang menipu menggunakan penyamaran.

Mengutip Healthline, sindrom Capgras biasanya dikaitkan dengan penyakit Alzheimer atau demensia.

Dua kondisi itu rentan mempengaruhi memori dan mengubah pandangan terhadap realitas.

Semisal contohnya, seseorang percaya ayahnya sungguhan dianggap orang lain yang sedang menyamar menjadi orang tuanya.

Begitu juga misalnya pasangannya sendiri bisa dianggap liyan yang sedang menyamar.

Bahkan, dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sindrom Capgras mempercayai binatang, benda, atau rumah sebagai bentuk tipuan (samaran).

Skizofrenia paranoid juga dikaitkan dengan kerentanan megalami delusi yang mempengaruhi rasa realitas.

Tak jarang dalam fase tertentu paranoid bisa mengalami sindrom Capgras.

Merujuk WebMD, sindrom Capgras juga bisa tersebab cedera otak.

Kondisi ini paling sering terjadi ketika cedera terjadi di bagian belakang otak kanan.

Sebab di situ otak memproses pengenalan wajah.

Mengutip laman Michigan Health, penting untuk orang lain membantu menanggapi seseorang yang mengalami sindrom Capgras.

Peran orang terdekat bermanfaat untuk membantu agar gejala sindrom Capgras tak makin memburuk.

1.

Tak mendebat keyakinan orang yang mengalami sindrom Capgras.

Sebab mendebat hanya akan berakibat kemarahan dan makin yakin terhadap pemahamannya yang irasional.

2.

Penting menumbuhkan sikap percaya, menghargai, dan memahami perasaan orang yang mengalami sindrom Capgras.

Kondisi itu misalnya, kemarahan, frustrasi, dan ketakutan yang dialami orang dengan sindrom Capgras.

3.

Mendampingi orang sindrom Capgras untuk melakukan kegiatan lain, seperti jalan-jalan, rekreasi, dan melakukan aktivitas lainnya.

4.

Menjadi orang terdekat yang kreatif.

Ketika orang yang mengalami sindrom Capgras menuduh sebagai penipu, maka bisa sejenak meninggalkan dia.

Setelah itu kembali lagi dengan berbagai cara agar dia mempercayai, Anda orang yang sebenarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan